[Fanfiction-Part/Romance] You That I Love - Minwoo BoyFriend (Part 1)



Author                : Yaka
Genre                  : Romance
Ranting               : T (Teen)
Main Cast           : -MinWoo BoyFriend, -Kim Shin Hye (OC)


Ø This Time Is Over

“HOOAAAM!” terdengar dengungan panjang dari arah seorang gadis yang separuh termenung memandangi semangkuk ramen didepanya. Dia kelihatan begitu mengantuk dan tak bersemangat. Matanya yang kuyu dan sedikit sembab mengatakan bahwa dia kurang tidur semalam dan habis menangis. Dan dia memang mengis semalam. Menangis cukup lama hingga itulah yang menjadi alasan berkurangnya waktu tidurnya.
Shin Hye kembali menguap dan ini sudah yang keberapa kalinya ia melakukan hal itu. Shin Hye tidak peduli dengan tatapan risih beberapa orang disekitarnya dan juga tatapan dari  temannya yang menatapnya dengan tatapan kasihan.
“jadi kau menangis semalam gara-gara namja bodoh itu?” cerca Soon Hwa teman baiknya dari sekolah dasar dengan nada setengah tak percaya dan bercampur kesal di dalam suaranya. Dia sungguh tak percaya bahwa teman baik yang telah dikenalnya selama ini dapat menjadi seorang gadis yang begitu lemah karena seorang cowok yang tidak tahu diri dengan meninggalkannya untuk perempuan lain.
Shin Hye menggigit bibir bawahnya dan mengangguk lamah. “bukankah aku sudah mengatakannya tadi?” kata Shin Hye tak semangat.
paboya! Shin Hye mengapa kau menjadi begitu bodoh dan begitu lemah sehingga menangisinya seperti itu? Kau tidak pernah bersikap seperti ini sebelumnya, apa kau tahu itu? Gadis yang ada dihadapanku ini seperti bukan gadis yang ku kenal sebelumnya,hardik Soon Hwa lagi. Dia benar-benar geram dengan tingkah temannya yang satu ini. Dan asal kalian tahu, dia belum pernah segeram ini melihat tingkah Shin Hye seumur hidupnya.
mau bagaimana? Aku masih mencintainya, masih sangat sangat mencintainya dan aku tidak ingin ditinggal olehnya seperti ini. Jika dia mau mengatakan apa kesalahanku atau apa kekuranganku aku akan berusaha memperbaikinya. Aku bisa lebih baik dari wanita itu. Aku ingin dia kembali padaku Soon Hwa,” kata Shin Hye lirih.
Soon Hwa hanya menggeleng lemah dia sungguh tidak mengenal gadis yang duduk dihapannya saat ini. “apa kau tahu, aku merasa saat ini aku tidak mengenalmu dan kau bukanlah Kim Shin Hye temanku.” Katanya prihatin. Namun Shin Hye hanya memasang raut wajah yang membuat Soon Hwa semakin prihatin kepadanya.
“jadi sekarang kau mau bagaimana? Apa kau mau menemuinya lagi dan memintanya untuk kembali padamu?” tanya Soon Hwa yang hanya dibalas anggukan kecil dari Shin Hye, “kau sudah melakukanya bukan? Apa kau sudah lupa?”
“aku akan mencobanya lagi. Mana tahu dia akan berubah pikiran dan kembali padaku,” kata Shin Hye dengan tatapan separuh berharap ke mangkung ramennya.
Soon Hwa menghela napas yang cukup panjang kali ini. Dia telah kehabisan kata-kata untuk sahabatnya. Dia tahu, dia tidak dapat melarang sahabatnya jika sahabatnya ini telah mengatakan ingin melakukan sesuatu apalagi sesuatu yang dilakukannya saat ini menyangkut dengan sikap dan akal sehatnya. Dengan pasrah Soon Hwa berkata, “ya terserah apa katamu saja. Yang jelas kau tahu aku selalu ada untuk mendengarkanmu dan menemanimu.”
Seulas senyum tertarik dari bibir Shin Hye karena mendengar perkataan teman baiknya itu, dia tahu kalau Soon Hwa memang orang yang seperti itu. Orang yang selalu mengerti dirinya selain kakak laki-laki satu-satunya.
“sebaiknya cepat habiskan makananmu sebentar lagi bel masuk berbunyi.”

***
Satu harian ini Shin Hye hanya menatap kosong guru yang silih berganti memasuki kelasnya, Shin Hye lebih banyak termenung memandang keluar jendela kelasnya. Dia sama sekali enggan untuk mendengarkan pelajarannya hari ini. Soon Hwa yang berada disebelahnya pun menjadi ikut-ikutan tidak bersemangat, dia sekali-kali melirik ke arah Shin Hye dari sudut matanya. Dia benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukannya untuk sekedar menghibur Shin Hye yang sedang dilanda patah hati yang cukup berat ini. Dia merasa dirinya sangat tidak berguna sebagai sahabat.
Sepertinya bukan hanya Soon Hwa yang merasakan ketidak semangatan Shin Hye hari ini, guru vokalnya Song Min Seok juga merasakannya. Dia belum pernah melihat Shin Hye yang seperti ini di dalam kelasnya, karena Shin Hye adalah salah satu murid yang paling semangat di dalam kelasnya. Tapi apa yang terjadi sekarang? Shin Hye hanya menganggap pelajarannya hanya angin lalu.
Shin Hye hanya menggeleng pelan setelah terkejut atas petanyaan Min Seok yang menanyakan dia sedang sakit atau tidak. “lalu, apa yang menyebabkan kamu seperti saat ini?” tanya Min Seok kemudian. Dia masih penasaran dengan tingkah anak didiknya yang satu ini.
“mm... saya hanya sedikit tidak konsentrasi Min Seok songsaenim,” kata Shin Hye berbohong. Dan sepertinya, guru yang sedang menatapnya intens saat ini menyadari kalau Shin Hye sedang berbohong. Tapi sebenarnya Shin Hye tidak terlalu berbohong, dia memang tidak konsentrasi dengan pelajarannya, dia sedang memikirkan Gong Chan mantan pacarnya.
Terlihat Min Seok menghela nafas. Dia tahu dia tidak akan mendapatkan jawaban yang membuatnya puas dengan keadaan Shin Hye. “baiklah. Tapi aku harap untuk saat ini kamu mulai memperhatikan pelajaranku.” Tegur Min Seok. Shin Hye hanya mengangguk lemah.
Ternyata tidak butuh waktu yang lama untuk Shin Hye berada dikelasnya, karena sekarang bel pulang sudah berdenting dengan keras dari spiker yang dipasang hampir disetiap sudut kelas, koridor dan aula sekolah. Beberapa murid tampak tidak senang dengan berakhirnya jam pelajaran hari ini, tetapi sebagian besar murid lainnya sangat bahagia akan hal itu. Akan tetapi raut wajah Shin Hye tidak termasuk dalam kedua katagori itu. Wajahnya memang murung, akan tetapi bukan karena berakhirnya jam pelajaran tapi lebih karena suasana hati yang sedang kacau.
Shin Hye melangkah gontai saat keluar dari kelas. Tasnya pun dipasang asal-asalan dipundaknya. Shin Hye kembali menhela napas. Dia merasa seakan-akan dunia akan berakhir sebentar lagi. Ya, memang dunianya terasa akan berakhir bahkan telah berakhir katanya dalam hati. Sebenarnya seumur hidupnya dia tidak pernah sedramatis ini, apalagi ini disebabkan karena seorang cowok. Apa dia benar-benar sudah tidak waras lagi? Shin Hye tidak melanjutkan argumentnya, dia kembali akan melangkahkan kakinya ketika tubuhnya didorong-dorong dan terseret-seret kesana kemari meengikuti segrombolan siswi –teman-teman sekelasnya dan beberapa siswi kelas satu lainnya, bahkan ada sisiwi dari kelas  dua dan tiga –yang tengah memasang tampang sok manisnya dan berseru memanggil-manggil nama seseorang yang sangat tidak asing lagi disekolah ini.
“Minwoo oppa... Minwoo oppa...” teriak gadis-gadis remaja itu nyaris secara serentak. Asal tahu saja, hal-hal semacam ini sangat lazim bahkan terlalu sering terjadi disekolah ini kerena beberapa orang –dan salah satunya orang yang sedang disebut-sebutkan namanya itu –adalah Idol di sekolah ini. Dan mereka semua terlalu dielu-elukan murid-murid yang lain, baik dari penampilan mereka, talenta, hingga apa pun yang dilakukakan.
Shin Hye sebenarnya sangat gerah dengan hal-hal semacam ini apalagi saat ini dia benar-benar sedang bad mood. Shin Hye sebenarnya dapat menjadi salah satu dalam kelompok gadis-gadis ini jika melihat sang idolanya pula, Lee Jeong Min murid kelas dua yang mempunyai perawakan yang sangat menarik serta baik hati –menurut Shin Hye. Shin jatuh hati kepadanya ketika Jeong Min menolongnya dari kebodohanya saat pertama kali masuk ke sekolah ini. Dan semanjak itu dia menjadi salah satu fansnya Jeong Min.
“ukh... para gadis bodoh,” gerutu Shin Hye pelan sambil merapikan seragam dan rambutnya yang kini menjadi acak-acakan akibat gelombang kegilaan gadis-gadis yang menerpanya tadi.
“bukankah kau bisa menjadi salah satu seperti mereka jika melihat Jeong Min sunbae?” goda Ji-Ae yang berada disebalahnya. Han Ji-Ae, dia juga salah satu fans oarang yang bernama Minwoo itu. Sayang Shin Hye sedang tidak bersemangat untuk membalas godaan Ji-Ae. Shin Hye hanya mendengus kesal lalu kemudian berbalik pergi meninggalkan keramaian. Ji-Ae yang juga tidak mau ambil pusing dengan sikap Shin Hye, kembali meneriakkan nama idolanya.
“ternyata kau ada disini. Apa kau tahu, aku kira kau terinjak-injak oleh gerombolan gadis fans Minwoo itu,” sembur Soon Hwa yang kini barada disampingnya mencoba menjajarkan langkah mereka.
“hah... kau tadi seperti sampah malang yang terkena ombak dan hanyut begitu saja. Aku sungguh cemas melihatnya tadi.” Lanjut Soon Hwa. “kau boleh saja sakit hati dan tidak bersemangat, tetapi kau tetap harus memperhatikan sekitarmu. Jika tadi adalah segerombolan orang yang tawuran bagaimana? Kau pasti tidak akan selamat Shin Hye!”
Shin Hye hanya bergumam tidak jelas menanggapi omelan Soon Hwa kepadanya dan kemudian dibalas Soon Hwa dengan pandangan geram. Kalau boleh jujur, ingin rasanya Soon Hwa itu menampar wajah mungil Shin Hye hingga memar jika itu dapat membuatnya seperti orang hidup kebanyakan bukan seperti mayat berjalan. Tetapi Soon Hwa bukan seseorang yang tega berbuat demikian kepada sahabatnya, jadi dia hanya menghela nafas untuk menghilangkan rasa kesalnya.
“Soon Hwa aku duluan.” Kata Shin Hye singkat sambil melangkahkan kakinya menaiki bis yang tengah berhenti didepannya dan Soon Hwa. “ya, dan sebaiknya kau hati-hati dijalan.” Kata Soon Hwa yang entah terdengar oleh Shin Hye atau tidak karena bis yang dinaiki Shin Hye telah beranjak pergi.
Shin Hye mengambil kursi paling belakang, tidak begitu banyak penumpang di bisnya kali ini. Hanya ada sepesang ibu dan anak yang duduk di kursi di dekat pintu dan empat orang gadis yang duduk dibagian tengah sebelah kanan, mereka asik mengobrol dengan teman disampingnya serta seorang laki-laki yang duduk di kursi bagian belakang juga. Kelihatanya dia seorang mahasiswa disalah satu universitas yang ada di Seoul. Laki-laki itu melirik ke arah Shin Hye, sepertinya dia tahu Shin Hye sedang memperhatikanya. Lalu Shin Hye mengalihkan pandanganya keluar jendela mencoba mencari pemandangan yang bagus tetapi Shin Hye tidak benar-benar melihat apa yang ada diluar.
Shin Hye merogoh saku bajunya dan mengeluarkan sebuah iPod yang terlilit dengan kabel headset berwarna putih. Diuarainya kabel headset hingga iPodnya kini terbebas dari lilitannya. Setelah sepasang speker kecil diujung kabel headset di tempelkan di kupingnya, jemarinya kini sibuk menekan tombol navigasi iPod untuk memasukan beberapa judul lagu kedalam list yang akan didengarnya.
Terdengar musik intro dari ‘This Time is Over’-nya B1A4 salah satu boyband asal korea yang sekarang lagi naik daun. Shin Hye tersenyum miris mendengar lagu itu, karena lagu itu sangat pas mengambarkan keadaannya saat ini.

This time is over wae nareul ddeonayo
Moksum boda deo neol saranghaet naeunde
Ajik gaji nan geu sarange geochyeo
Michin deushi neol bureomyeon neoman chaja

Shin Hye tertunduk kelu ketika mendengar lirik pada reff lagu tersebut. Dia sungguh-sungguh masih mencintai Gong Chan dan dia akan menjadi gila karena rasa cintanya itu. Tanpa ia sadari, beberapa bulir hangat jatuh meluncur dari sudut matanya.


 .... Next Part ....

Komentar

Postingan Populer